PUISI TERAKHIR SOE HOK GIE Pada orang yang menghabiskan waktunya ke Mekkah Pada orang yang menghabiskan waktunya berjudi di Miraza Tapi aku ingin habiskan waktuku disisimu sayangku Bicara tentang anjing-anjing kita yang nakal dan lucu Atau tentang bunga-bunga yang manis di lembah Mandalawangi Ada serdadu-serdadu Amerika yang mati kena bom di danau Ada bayi-bayi yang mati lapar di Biavra Tapi
Cita - cita Soe Hok Gie untuk mati di tengah alam betul - betul kesampaian. Cocok dengan ungkapan dari puisi Yunani yang suka dikutipnya; "Nasib terbaik adalah tak dilahirkan. Yang kedua dilahirkan tapi mati muda, dan yang tersial adalah umur tua. Bahagialah mereka yang mati muda."
Sebagai anak muda Indonesia pada masa sekarang sudah terlalu banyak di cekoki hal - hal yang terlalu naif bagi perkembangan jiwa. Mulai dari tayangan kekerasan dan aneka kerusakan moral di televisi, berita korupsi di berbagai media dan lain - lain. Masih adakah pemuda bermutu di negeri Indonesia ini yang masih bisa diteladani? Kita pernah punya anak muda berkualitas yang layak dijadikan role model
Drs. Soe Hok Gie (17 Desember 1942 - 16 Desember 1969) adalah seorang aktivis keturunan Tionghoa-Indonesia yang menentang kediktatoran berturut-turut dari Presiden Soekarno dan Soeharto. Ia adalah mahasiswa Fakultas Sastra Universitas Indonesia Jurusan Sejarah tahun 1962 - 1969 .
.
puisi soe hok gie mati muda